Wednesday, May 9, 2012

Membedakan Serat dengan Cara Pembakaran


                    Uji pembakaran dilakukan secara makro, sedangkan uji pelarutan dan uji pewarnaan dapat dilakukan secara makro maupun mikro. Uji pembakaran serat adalah cara yang dilakukan untuk menggolongkan atau menentukan serat.
        Untuk memperkirakan golongan serat secara umum digunakan uji pembakaran, tetapi untuk serat – serat campuran cara ini dianggap kurang meyakinkan karena hasilnya kurang dapat dipertanggung jawabkan. Uji pembakaran ini biasanya meliputi hal – hal sebagai berikut :
-          pengamatan cara terbakarnya
-          pengamatan bau
-          pengamatan warna dari asap yang terbentuk
-          pegamatan sisa pembakarannya.
            Berdasarkan pengamatan diatas tentunya cara uji pembakaran tidak dapat digunakan untuk mengidetifikasi dan meneliti serat secara khusus.
Kriteria tentang uji pembakaran yaitu dapat dilihat sebagai berikut :
1.      Apabila serat terbakar cepat dan meninggalkan abu berbentuk serat dan berbau seperti kertas terbakar, maka ciri ini menunjukkan bahwa serat tersebut termasuk serat selulosa.
2.      Apabila serat meleleh dan meninggalkan bulatan kecil diujungnya dan disertai dengan bau menyengat seperti bau asam cuka maka keadaan ini menunjukkan serat rayon asetat.
3.      Apabila serat terbakar tanpa meninggalkan abu dan berbau seperti rambut terbakar serta meninggalkan bulatan kecil diujungnya, maka ciri tersebut menunjukkan bahwa serat tersebut termasuk serat protein.
4.      Apabila sewaktu terbakar mengeluarkan bau seperti plastik terbakar dan meninggalkan abu yang berbentuk bulatan kecil yang tak teratur maka ciri – ciri tersebut merupakan ciri – ciri serat poliamida, serat poliester dan serat poliakrilat.
  
       ALAT DAN BAHAN
1.      Alat – alat :
-  Pembakar bunsen
-  Pinset
2.      Bahan – bahan :
-  Serat kapas
-  Serat rayon viskosa
-  Serat rami
-  Serat sutera
-  Serat wool
-  Serat poliakrilat
-  Serat poliamida
-  Serat poliester
-  Serat poliester kapas
-  Serat poliester rayon
-  Serat poliester wool.
         CARA KERJA
1.      Beberapa helai serat yang akan diperiksa dipuntir kira – kira sebesar batang korek api dengan panjang 4 – 5 cm.
2.      Contoh serat didekatkan pada nyala api dari samping dengan perlahan – lahan, waktu serat dekat nyala api diamati apakah bahan meleleh, menggulung atau terbakar mendadak.
3.      Pada saat serat menyala, diperhatikan  dimana terjadinya nyala api, bila api segera padam begitu dijatuhkan dari api maka segera diamati bau dari gas dari serat yang terbakar tersebut.
4.      Jika api terus menyala, api dimatikan dengan cara dituip kemudian diamati bau yang dikeluarkan serat tersebut.
5.      Setelah nyala api padam diperhatikan apakah serat mengeluarkan asap atau tidak. Kemudian dilihat sisa pembakaran yang ditinggalkan serat tersebut.

        KESIMPULAN
Setelah melakukan percobaan uji pembakaran, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1.      Ciri – ciri Serat Selulosa:
-          Asap : Putih
-          Bau : kertas terbakar
-          Sifat pembakaran : Meneruskan pembakaran
-          Sisa Pembakaran : terbentuk abu yang halus dan berwarna hitam keabu – abuan
Hal ini dapat dilihat pada uji pembakaran serat kapas dan rami

2.      Ciri – ciri Serat Rayon Viskosa
-          Asap : putih
-          Bau : Kertas terbakar
-          Sifat Pembakaran :Meneruskan Pembakaran
-          Sisa Pembakaran :terbentuk abu berwarna keabu-abuan dan halus.
Hal ini dapat dilihat pada uji pembakaran serat rayon viskosa

3.      Ciri – ciri Serat Protein :
-          Asap : Putih
-          Bau : Rambut terbakar
-          Sifat Pembakaran : Tidak meneruskan pembakaran
-          Sisa Pembakaran : terbentuk bulatan kecil diujung berwarna hitam dan mudah remuk
Hal ini dapat dilihat pada uji pembakaran serat sutera dan wool.

Hal ini dapat dilihat pada uji serat wool dan sutera.
4.      Ciri – ciri Serat Buatan apabila dilakukan pembakaran :
-          Asap : Hitam ( polyester & poliakrilat ) dan putih (poliamida )
-          Bau : Plastik terbakar
-          Sifat Pembakaran : meneruskan pembakaran ( polyester & poliakrilat ) dan tidak meneruskan pembakaran (poliamida )
-          Sisa pembakaran :  bulatan kecil diujungnya, berwarna hitam dan keras.
Hal ini dapat dilihat pada uji pembakaran serat – serat poliester, poliakrilat, dan poliamida.
5.      Serat Campuran
Diperoleh hasil yang lebih dominan :
-          Poliester : kapas dan Poliester : rayon memiliki kecenderungan Serat polyester
-          Poliester Wool memiliki kecenderungan serat Wool

6.      Pengujian serat secara pembakaran hanya dapat menggolongkan serat secara umum dan belum dapat memastikan jenis serat secara khusus, apalagi untuk serat campuran.






Wednesday, May 9, 2012

Membedakan Serat dengan Cara Pembakaran


                    Uji pembakaran dilakukan secara makro, sedangkan uji pelarutan dan uji pewarnaan dapat dilakukan secara makro maupun mikro. Uji pembakaran serat adalah cara yang dilakukan untuk menggolongkan atau menentukan serat.
        Untuk memperkirakan golongan serat secara umum digunakan uji pembakaran, tetapi untuk serat – serat campuran cara ini dianggap kurang meyakinkan karena hasilnya kurang dapat dipertanggung jawabkan. Uji pembakaran ini biasanya meliputi hal – hal sebagai berikut :
-          pengamatan cara terbakarnya
-          pengamatan bau
-          pengamatan warna dari asap yang terbentuk
-          pegamatan sisa pembakarannya.
            Berdasarkan pengamatan diatas tentunya cara uji pembakaran tidak dapat digunakan untuk mengidetifikasi dan meneliti serat secara khusus.
Kriteria tentang uji pembakaran yaitu dapat dilihat sebagai berikut :
1.      Apabila serat terbakar cepat dan meninggalkan abu berbentuk serat dan berbau seperti kertas terbakar, maka ciri ini menunjukkan bahwa serat tersebut termasuk serat selulosa.
2.      Apabila serat meleleh dan meninggalkan bulatan kecil diujungnya dan disertai dengan bau menyengat seperti bau asam cuka maka keadaan ini menunjukkan serat rayon asetat.
3.      Apabila serat terbakar tanpa meninggalkan abu dan berbau seperti rambut terbakar serta meninggalkan bulatan kecil diujungnya, maka ciri tersebut menunjukkan bahwa serat tersebut termasuk serat protein.
4.      Apabila sewaktu terbakar mengeluarkan bau seperti plastik terbakar dan meninggalkan abu yang berbentuk bulatan kecil yang tak teratur maka ciri – ciri tersebut merupakan ciri – ciri serat poliamida, serat poliester dan serat poliakrilat.
  
       ALAT DAN BAHAN
1.      Alat – alat :
-  Pembakar bunsen
-  Pinset
2.      Bahan – bahan :
-  Serat kapas
-  Serat rayon viskosa
-  Serat rami
-  Serat sutera
-  Serat wool
-  Serat poliakrilat
-  Serat poliamida
-  Serat poliester
-  Serat poliester kapas
-  Serat poliester rayon
-  Serat poliester wool.
         CARA KERJA
1.      Beberapa helai serat yang akan diperiksa dipuntir kira – kira sebesar batang korek api dengan panjang 4 – 5 cm.
2.      Contoh serat didekatkan pada nyala api dari samping dengan perlahan – lahan, waktu serat dekat nyala api diamati apakah bahan meleleh, menggulung atau terbakar mendadak.
3.      Pada saat serat menyala, diperhatikan  dimana terjadinya nyala api, bila api segera padam begitu dijatuhkan dari api maka segera diamati bau dari gas dari serat yang terbakar tersebut.
4.      Jika api terus menyala, api dimatikan dengan cara dituip kemudian diamati bau yang dikeluarkan serat tersebut.
5.      Setelah nyala api padam diperhatikan apakah serat mengeluarkan asap atau tidak. Kemudian dilihat sisa pembakaran yang ditinggalkan serat tersebut.

        KESIMPULAN
Setelah melakukan percobaan uji pembakaran, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1.      Ciri – ciri Serat Selulosa:
-          Asap : Putih
-          Bau : kertas terbakar
-          Sifat pembakaran : Meneruskan pembakaran
-          Sisa Pembakaran : terbentuk abu yang halus dan berwarna hitam keabu – abuan
Hal ini dapat dilihat pada uji pembakaran serat kapas dan rami

2.      Ciri – ciri Serat Rayon Viskosa
-          Asap : putih
-          Bau : Kertas terbakar
-          Sifat Pembakaran :Meneruskan Pembakaran
-          Sisa Pembakaran :terbentuk abu berwarna keabu-abuan dan halus.
Hal ini dapat dilihat pada uji pembakaran serat rayon viskosa

3.      Ciri – ciri Serat Protein :
-          Asap : Putih
-          Bau : Rambut terbakar
-          Sifat Pembakaran : Tidak meneruskan pembakaran
-          Sisa Pembakaran : terbentuk bulatan kecil diujung berwarna hitam dan mudah remuk
Hal ini dapat dilihat pada uji pembakaran serat sutera dan wool.

Hal ini dapat dilihat pada uji serat wool dan sutera.
4.      Ciri – ciri Serat Buatan apabila dilakukan pembakaran :
-          Asap : Hitam ( polyester & poliakrilat ) dan putih (poliamida )
-          Bau : Plastik terbakar
-          Sifat Pembakaran : meneruskan pembakaran ( polyester & poliakrilat ) dan tidak meneruskan pembakaran (poliamida )
-          Sisa pembakaran :  bulatan kecil diujungnya, berwarna hitam dan keras.
Hal ini dapat dilihat pada uji pembakaran serat – serat poliester, poliakrilat, dan poliamida.
5.      Serat Campuran
Diperoleh hasil yang lebih dominan :
-          Poliester : kapas dan Poliester : rayon memiliki kecenderungan Serat polyester
-          Poliester Wool memiliki kecenderungan serat Wool

6.      Pengujian serat secara pembakaran hanya dapat menggolongkan serat secara umum dan belum dapat memastikan jenis serat secara khusus, apalagi untuk serat campuran.